Diberdayakan oleh Blogger.
RSS
Post Icon

Karena Terbiasa Timbul Sebuah "Rasa"

Ada yang berkecamuk di dalam hatiku, entah itu rindu, kekaguman, cinta, ataukah nafsu. Rabb ku perbolehkan aku mencuri senoktah saja sublim magrifah-Mu.

Aku tak tau apa yang saat ini ku rasakan, mungkin ini sebuah kekaguman atau kah ada rasa lain yang timbul pada sesosok insan.
Oooh Rabb ku,
aku tak ingin terjebak lagi dalam sebuah rasa,
rasa yang dimana tak boleh kurasakan.

Apakah ini sebuah rasa cinta?
kekaguman?
atau kah nafsu?

Aku takut akan sebuah rasa. Apakah ini sebuah rasa cinta terhadap makhluk mu lagi ya Allah. aku ingin mencintai-Mu terlebih dahulu orang tuaku keluargaku.

Ya Allah selalu dekatkan aku pada-Mu. Aku tau mencintai seseorang adalah sebuah fitrah manusia. Aku anggap rasa ini terlalu cepat.

Seandainya cinta adalah anugerah suci dari-Mu, Allah!  kuatkanlah ia mengalir tepat pada masanya, dengan jalan yang engkau suka, dengan malaikat yang turut mendoa, dengan senyuman Rasulullah yang akan berbangga. Cinta yang hanya mengalir untuk ia yang halal untukku saja.

Sebab kata tak mampu mewakili sebuncah partikel yang meruangi hati, biar ia diam dalam sabar yang beretiolasi, sebab hati tak mampu menjamin seganjil asa yang terus menderu, biar ia paham apa itu esensi merindu, sebab cinta adalah kamu, biar ia berdegup di setiap detak jantungku. Tak ada yang menyangka cara Tuhan mempersatukan dua hati manusia. tidak terbatas pada sebuah perjumpaan atau sekedar percakapan dua mata.

Allah juga bisa bermain untuk menghadirkan dan mengalirkan cinta pada hati yang bahkan tak pernah saling bersua. karena  Allah itu punya kuasa.  :')

»Baca Selengkapnya...
  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS
Post Icon

Puisi Tausiyah Cinta

Bagaimana caranya menjelaskan tentang rindu pada seseorang

Yang entah siapa dan entah di mana saat ini

Untukmu, yang jauh di sana

Terkadang mata ini begitu iri pada hati,

Karena kamu ada di hatiku namun tidak nampak di mataku

Aku tidak memiliki alasan pasti,

Kenapa sampai saat ini aku masih ingin menunggumu,

Meskipun engkau tidak pernah meminta untuk ditunggu dan diharapkan

Hati ini meyakini dan merasa bahwa engkau ada,

Meski entah di belahan bumi mana

Yang aku tahu, kelak aku akan menyempurnakan hidupku denganmu di sini, di sisiku

Maka di saat hatiku telah mengenal fitrahnya,

Aku akan berusaha mencintaimu dengan cara yang dicintaiNya

Sekalipun kita belum pernah bertemu,

Tapi mungkin saat ini kita tengah melihat langit yang sama

Sambil tersenyum menatap rembulan yang sama

Di sanalah, tatapanmu dan tatapanku bertemu.
 

»Baca Selengkapnya...
  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS
Post Icon

Cinta Allah pada Hamba-Nya

Bismillahirrahmanirrahim

Wahai yang menghabiskan waktu untuk mencari cinta yang semu!
kita tiada akan sampai kecuali dengan sesuatu yang halal & menikah. Selama puluhan tahun kita mencari cinta seseorang yang melupakan kita dari-Nya. Sungguh kasihan kita yang lupa dari mengenal Allah dengan sempurna.

Cinta hamba pada Allah dan Cinta Allah pada hamba-Nya..
"Dan terus mendekat kepada-Ku dengan (melakukan) amalan2 sunah, hingga Aku mencintainya. Kalau Aku sudah mencintainya, Aku adalah pendengaran yang ia gunakan untuk mendengar, penglihatan yang ia gunakan untuk melihat, tangan yang ia gunakan untuk memukul, dan kaki yang ia gunakan untuk berjalan. Kalau ia meminta kepada-Ku pasti Aku kabulkan. Kalau ia meminta perlindungan kepada-Ku pasti akan Kulindungi."

Apakah kita mengetahui kemana tingkatan cinta ini akan sampai? Bagaimana mungkin hubungan ini menjadi begitu indah di semua tingkatan?
Oleh karena itu ada yang mengatakan, "Tidak aneh hamba yang mencintai tuannya, tapi sungguh amat aneh tuan yang mencintai hambanya."

Dalam hadits Qudsy, "Barangsiapa mendekat padaKu sejengkal, maka Aku akan mendekat padanya sehasta; barangsiapa yang mendekat padaKu sehasta, maka Aku akan mendekat padanya sedepa; dan barangsiapa yang datang padaKu dengan berjalan, maka Aku (akan) mendatanginya dengan berlari-lari kecil." (HR Bukhari - Muslim)
Allahu a'lam..

Selengkapnya baca : "Hati Sebening Mata Air, oleh Amru Khalid"
»Baca Selengkapnya...
  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS
Post Icon

Emas Dan Air

Emas dan Air.
Secara kasab mata orang menganggap lebih mulia emas di banding air. Apa iya? #Berharga

Khalifah Harun Ar-Rosyid, bersedia menukarkan kepada seorang badui separuh kekuasaannya dengan segelas air, saat ia kehausan dipadang pasir. Padahal berapa banyak emas yang terkandung di dalam tanah kekuasaan Khalifah Harun Rosyid? » Kini air lebih berharga dari emas.

Anggapan #Berharga sesuatu, berdasarkan jumlahnya. Air, yang selama ini dibutuhkan, sangat, namun disepelekan keberadaannya karena melimpah. Namun, setelah merasa hilang keberadaanya, barulah mengerti arti pentingnya.

Saat hampir tenggelam di tengah laut, ban karet bekas, yang sudah jadi sampah akan begitu #Berharga dibanging uang se koper. Namun, apakah iman-mu hendak kau gadaikan pula, saat situasi yang terjepit? Akankah nilainya bergeser karena suatu hal?

Menegakkan yang benar, itu amat sulit. Langka, orang yang teguh dalam agamanya.
Iya, orang yang shalih & shalihah itu amat #Berharga, karena jumlah mereka lebih kecil dari prosentase manusia se-jagat.

Ibarat bebatuan. Wanita shalihah/laki2 shalih adalah permata, diantara batu2 kali lainnya. Tak ingin kah menjadikan diri bagian yang langka itu? Bak batu permata yang bening berkilauan?

Ataukah membiarkan diri bak batuan kali? yang dipandang se belah mata?

Tak masalah, jika ygan memandang sebelah mata itu manusia. Namun, bagaimana jika yang memandang sebelah mata adalah Rabb pemilik dunia?
»Baca Selengkapnya...
  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS
Post Icon

Mencintaimu Dalam Diam

Sesungguhnya yg mendatangkan rasa cinta ini, yg mendatangkan rasa kagum ini, yg memekarkan hati ini adalah dari-Nya.

Sungguh aku hanya bisa menerimanya. Aku hanya bisa pasrah tertegun tak bisa mengelak atas perasaan ini padamu.

Tertegun dalam keindahan akhlakmu. Tertegun dalam manisnya lisanmu.

Tertegun dalam tenangnya pandanganmu. Dan tertegun pula dalam kesejukan nasehatmu.

Semua begitu sempurna, sungguh sempurna. Sesempurna sesuai firman-Nya.

Aku yg mengagumimu dalam diam. Utuh tak tersentuh. Seperti mentari yg menyapa bunga-bunga bermekaran.

Karena aku mengagumi maka izinkan aku tak mengusik khusyuknya ibadahmu. Izinkan aku tak mengusik ketenangan hatimu.

Tak mengapa aku tak bertegur sapa denganmu. Cukuplah bagiku menyapamu dalam doa-doaku. #AkuMencintaimuDalamDiam

»Baca Selengkapnya...
  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS
Post Icon

Resensi Buku Tausiyah Cinta

Ketika Cinta Mengurai Makna

Judul: Tausiyah Cinta
Penulis: @tausiyahku
Penerbit: Qultum Media
Terbitan: Pertama, Oktober 2013
Tebal: 168 halaman
ISBN: 979-017-264-8
 
Kita masih berada pada dimensi yang sama. Mencoba mengurai makna akan hakikat cinta yang sesungguhnya. Sudah kau temukankah ‘dia’ dalam perjalanan panjangmu? Jika belum bersabarlah..
Mungkin ada sisi pada dirimu yang masih harus kau perbaiki sebelum ‘dia’ datang. Berprasangka baiklah padaNya. Karena skenario yang telah Dia buat sungguh indah. :)
Setiap orang akan bertemu dengan jodohnya, kalaupun tidak bertemu di dunia, semoga di jannahNya. Begitu kiranya yang sering kita dengar. Akan tetapi, sudahkah kita pikirkan bagaimana seharusnya kita menjemput jodoh?

Hanya ada dua jalan yang Allah sediakan, jalan taat atau jalan yang tidak Allah ridhoi. Dewasa ini, seringkali kita melihat, orang-orang lebih memilih jalan pacaran untuk menemukan labuhan cintanya. Sebagian mungkin ada yang berakhir di pelaminan. Namun, tak sedikit pula yang berakhir pada kata ‘putus’ yang menyebabkan dia nya galau. Duhh.. Mari kita lihat kembali, bagaimana Allah menjelaskan firman-Nya,

“.. Wanita yang baik untuk laki-laki yang baik, dan laki-laki yang baik untuk wanita yang baik..” (QS. An Nur : 26)

Sudah jelas bukan? :)
Jadi, untuk menjemput jodoh pun harus dengan cara yang ma’ruf. Bukan dengan jalan pacaran yang sudah jelas itu mendekati zina.

Cinta selalu lebih indah, tatkala perjalanan yang dilalui berlandaskan cinta karena-Nya. Dia, Sang Pemilik Cinta yang sejati. Yang memberi kekuatan pada setiap diri, untuk melihat wajah-wajah para pecinta-Nya.

Cinta bukan pengorbanan, karena ia ada untuk diperjuangkan. Melalui cinta yang halal, membawa kita menuju jannahNya yang tak pernah bisa kita bayangkan, betapa indah kehidupan di sana.

Janganlah sekali-kali jatuh pada cinta, karena hanya sakit yang dirasa. Tapi berusahalah untuk bangun cinta dalam mahligai taat. Agar tekadmu diperkuat, untuk menuju nikmat yang bukan hanya sesaat. :)

Cinta adalah gerbang yang disediakan Allah bagi manusia untuk bisa mengenal titah Tuhan-Nya. Melalui ikatan suci pernikahan, Allah hadirkan keindahan dan kasih sayang-Nya yang berlimpah. Segala yang haram, kini menjadi halal tatkala perjanjian yang berat itu telah dilakukan. Subhanallah…
Lantas, kenapa masih meragu untuk menikah?

Al-Hubbu fillah wa lillah – cinta karena Allah dan di jalan Allah, Jenis cinta ini merupakan syarat dari Kecintaan kepada apa yang dicintai oleh Allah (mahabbatu ma yuhibbullah). Mencintai apa yang dicintai Allah tidak akan lurus kecuali jika ia mencintai karena Allah dan di jalan Allah.
Secara fitrah, hati cenderung mencintai Dia yang memberi nikmat dan mencintai Dia yang berjasa kepadanya. Makanya, kita wajib mendahulukan cinta kepada Allah, karena semua kebaikan dan kenikmatan yang kita rasakan berasal dari Allah semata. “Dan apa saja nikmat yang ada padamu maka dari Allah-lah (datangnya).” (QS. An-Nahl: 53)

Jodoh, rezeki, dan kematian telah ditentukan oleh Allah, bahkan sebelum kita lahir ke dunia. Jangan terlalu ikut campur dengan urusan Allah dan jangan terlalu sibuk mencari jodoh. Lebih baik kita memantaskan diri. Perbaiki keburukan kita, tutupi kekurangan kita dengan kebaikan. Di jalan dakwah, kita berharap menemukan cinta yang mampu membawa kita sampai ke surga-Nya. Mencari pasangan hidup tidak selamanya sulit. Salah satu caranya adalah dengan menyibukkan diri bersilaturahmi, memperkuat ukhuwah. Tidak perlu lagi banyak merangkai kata, menjalin cinta dengan banyak dusta. Percuma.

Setiap manusia terlahir dari seorang perempuan, kecuali Nabi Adam dan istrinya, Hawa. Perempuan adalah makhluk yang sangat unik. Mereka berbeda dan memiliki keistimewaan tersendiri. Islam memandang perempuan sebagai makhluk yang mulia dan harus dimuliakan, bahkan Allah menurunkan satu surat khusus di dalam Al-Qur`an tentang perempuan, Surat An-Nisa`. Rasulullah juga mengajarkan bahwa yang harus kita cintai setelah Allah dan Rasulullah adalah ibu, ibu, dan ibu, baru kemudian Ayah. Itu adalah penghargaan yang sangat tinggi yang diberikan Islam kepada kaum hawa. Tapi, tahu nggak, perempuan ternyata sering dijadikan senjata oleh setan? Setan menggunakan mereka untuk meluluhkan kehebatan iman seorang laki-laki. Salah satu jalan setan untuk merasuk ke dalam dada seorang lakilaki memang melalui perempuan. Konon, setan mengaku kepada Nabi Musa as bahwa jalan utamanya untuk masuk dan memperdaya manusia ada tiga, yaitu ketika shalat, ketika marah, dan melalui wanita.

Nggak akanada ujian yang sia-sia. Karena, dari kesabaran dalam menghadapi ujian tersebut, Allah menghadiahkan surga bagi orang-orang yang bersyukur. “Surga ‘Adn yang
mereka masuki bersama orang-orang saleh dari bapak-bapak mereka, istri-istrinya, dan anak-cucunya, sementara malaikat-malaikat masuk ke tempat mereka dari semua pintu, sambil mengucapkan, ‘salamun ‘alaikum bima shabartum, keselamatan atas kalian karena kesabaran kalian.’ Maka, alangkah baiknya tempat kesudahan itu.” (QS. Ar-Ra’d: 23-24)

Mudah-mudahan banyak pelajaran yang kita dapatkan dalam perjalanan cinta. Mencintai sesuatu berarti mengabdikan diri sebagai hamba-Nya. Pasti Allah akan murka jika kita menjadi hamba selain-Nya.

Begitu menyejukkan buku ini bertutur tentang Cinta yang sebenarnya, di jalan cahaya-Nya. Membaca buku ini seperti sedang menelusuri jalan Cinta dengan segala kejutan akan kebaikannya. – @Canunkamil & @Fufuelmart – Romantic Couple Trainer & Writer, penulis bestseller “Jodoh Dunia Akhirat”

Cinta bukan kenikmatan sekarang, tapi kebahagiaan yang dijelang
Cinta itu bukan yang membuat tegang, namun yang meneduhkan lagi tenang
Cinta tak membuatmu maksiat terlarang, cinta harusnya menunjukkan jalanterang
Semoga “Tausiyah Cinta” ini dapat membantu mendefinisikan cinta sejati
@felixsiauw – Penulis #

Buku ini buku tentang cinta, iya, cinta yang sedang menulis, tulisan tentang cinta yang selalu membuat  jiwa melow saya yang sering kesirep dengan hal hal yang melelehkan sungai di ujung mata, buku tentang cinta dalam diam, cinta yang tidak diketahui oleh orang yang kita cintai, cinta yang tak harus berucap cinta, cinta ini hanya mengenal kata rindu, yang jusru rasanya lebih dalam dari yang seharusnya terucap, diam karena takut dengan azab ALLAH yang mengharamkan pacaran, diam karena menjaga mulianya diri, diam karena dia tahu bahwa urusan hati adalah milik dia dengan ALLAH jadi cukup hanya ALLAH yang tahu, inilah yang dimaksud dengan tidak hanya menghijabkan diri, tapi juga menghijabkan hati, hatinya terjaga dari hal hal yang diharamkan ALLAH, subhanallah, selamat membaca buku cinta bagian dari Tauziah cinta – Salam Ade a.k.a Rindu by @rindu_ade

»Baca Selengkapnya...
  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS
Post Icon

Hanya Ini Yang Ada Padaku

Ya Allah...
Ini air mataku yang tumpah karena menyesali dosa
Ini sujudku yang menginsafi rasa kehambaan diri
Ini tanganku yang memohon keampunan dan rahmat-Mu.

Ini wajahku yang menghadap-Mu dengan rasa kehinaan
air mataku, sujudku, tanganku dan wajahku ini sebagai saksi diakhirat...
Bahwa aku pernah merintih keampunan daripada-Mu.

Jadikanlah air mataku, sujudku, tanganku dan wajahku ini
sebagai pemayung ketika panas terik di Padang Mahsyar...
Sesungguhnya tidak tertanggung olehku akannya.
Jadikanlah air mataku, sujudku, tanganku dan wajahku ini
sebagai pemberat ketika amalanku ditimbang.

Sesungguhnya terlalu gentar hati ini
apabila air mataku, sujudku, tanganku, dan wajahku ini
sebagai penyelamat ketika diarak ke dalam neraka-Mu...
Sesungguhnya tiada amalanku yang layak untuk menyelamatkan diri.

Ya Rabb......
Tiada amalanku yang dapat dipersembahkan sempurna kepada-Mu...
karena kebaikanku telah ditembusi kejahatanku.
Melainkan hanya ini yang yang harapan...
air mata penyesalan, sujud seorang hamba..
tangan yang sentiasa mengharap rahmat-Mu
dan wajah yang malu memandang-Mu.

Meskipun rayuan setinggi gunung, namun...
kesangsian datang di celah harapan.
Apakah air mata yang mengalir
seikhlas air mata penyesalan Nabi Adam selamai 200 tahun
hingga bumi terbelah menjadi sungai ?

Apakah sujudku ini sehebat Uwais Al Qarni
yang merintih hingga dinihari ?

Apakah tanganku ini menadah serta bermohon tangan Siti Mariam
yang merayu ke hadirat Illahi ?

Apakah wajahku yang
mengadap-Mu ini seperti Rabiatul Adawiyah
yang mengadap-Mu dengan rasa kehinaan ?
Semua kesangsian ini Ya Allah
mendatangkan kegentaran di dada untuk mengadap-Mu...
Tetapi.....
Hanya ini yang ada padaku.
»Baca Selengkapnya...
  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS
Post Icon

Surat Untukmu Wahai Engkau Yang Mampu Melumpuhkan Hatiku

Assalamu’alaikum wahai engkau yang melumpuhkan hatiku…

Tak terasa waktu terus berjalan seraya aku memendam rasa itu, rasa yang ingin segera kuselesaikan tanpa harus mengorbankan perasaan aku atau dirimu. Seperti yang engkau tahu, aku selalu berusaha menjauh darimu, aku selalu berusaha tidak acuh padamu. Saat di depanmu, aku ingin tetap berlaku dengan normal walau perlu usaha untuk mencapainya. tahukah engkau wahai yang mampu melumpuhkan hatiku? Entah mengapa aku dengan mudah berkata “cinta” kepada mereka yang tak kucintai namun kepadamu, lisan ini seolah terkunci. Dan aku merasa beruntung untuk tidak pernah berkata bahwa aku mencintaimu, walau aku teramat sakit saat mengetahui bahwa aku bukanlah mereka yang engkau cintai walaupun itu hanya sebagian dari prasangkaku.

Jika boleh aku beralasan, mungkin aku cuma takut engkau akan menjadi “illah” bagiku, karena itu aku mencoba untuk mengurung rasa itu jauh ke dalam, mendorong lagi, dan lagi hingga yang terjadi adalah tolakan-tolakan dan lonjakan yang membuatku semakin tidak mengerti. Sakit hatiku memang saat prasangkaku berbicara bahwa engkau mencintai dia dan tak ada aku dalam kamus cintamu, sakit memang, sakit terasa dan begitu amat perih. namun 1000 kali rasa itu lebih baik saat aku mengerti bahwa senyummu adalah sesuatu yang berarti bagiku. Ketentramanmu adalah buah cinta yang amat teramat mendekap hatiku, dan aku mengerti bahwa aku harus mengalah.

Wahai engkau yang melumpuhkan hatiku, andai aku boleh berdoa kepada tuhan, mungkin aku ingin meminta agar dia membalikkan sang waktu agar aku mampu mengedit saat-saat pertemuan itu hingga tak ada tatapan pertama itu yang membuat hati ini terus mengingatmu. Jarang aku memandang wanita, namun satu pandangan saja mampu meluluhkan bahkan melumpuhkan hati ini. Andai aku buta, tentu itu lebih baik daripada harus kembali lumpuh seperti ini. Banyak lembaran buku yang telah kutelusuri, banyak teman yang telah kumintai pendapat, sebagian mendorongku untuk mengakhiri segala prasangku tentangmu tentang dia karena sebagian prasangka adalah suatu kesalahan, mereka memintaku untuk membuka tabir lisan ini juga untuk menutup semua rasa prasangkamu terhadapku. Namun di titik yang lain ada dorongan yang begitu kuat untuk tetap menahan rasa yang terlalu awal yang telah tertancap dihati ini dan membukanya saat waktu yang indah yang telah ditentukan itu (andai itu bukan suatu mimpi).

Wahai engkau yang telah melumpuhkan hatiku, mungkin aku bukanlah lelaki pemberani yang siap untuk segera menikah denganmu. Masih banyak sisi lain hidup ini yang harus ku kelola dan kutata kembali. Juga kamu wahai yang telah melumpuhkan hatiku, kamu yang dengan halus menolak diriku menurut prasangkaku dengan alasan belum saatnya memikirkan itu, sungguh aku tidak ingin menanggung beban ini yang akan berujung ke sebuah kefatalan kelak jika hati ini tak mampu kutata, juga aku tidak ingin berpacaran denganmu.

Wahai engkau yang telah melumpuhkan hatiku, mungkin saat ini hatiku milikmu, namun tak akan kuberikan setitik pun saat-saat ini karena aku telah bertekad dalam diriku bahwa saat-saat indahku hanya akan kuberikan kepada bidadari-ku nanti.

Wahai engkau yang telah melumpuhkan hatiku, tolong bantu aku untuk meraih bidadari-ku bila dia bukanlah dirimu.

Wahai engkau yang telah melumpuhkan hatiku, tahukah kamu betapa saat-saat inilah yang paling kutakutkan dalam diriku, jika saja dia tidak menganugerahi aku dengan setitik rasa malu, tentu aku telah meminangmu bukan sebagai istriku namun sebagai kekasihku. Andai rasa malu itu tidak pernah ada, tentu aku tidak berusaha menjauhimu. Kadang aku bingung, apakah penjauhan ini merupakan jalan yang terbaik yang berarti harus mengorbankan ukhuwah diantara kita atau harus mengorbankan iman dan maluku hanya demi hal yang tampak sepele yang demikian itu. Aku yang tidak mengerti diriku, ingin ku meminta kepadamu, sudikah engkau menungguku hingga aku siap dengan tegak meminangmu dan kau pun siap dengan pinanganku?!

Namun wahai yang telah melumpuhkan hatiku, kadang aku berpikir semua pasti berlalu dan aku merasa saat-saat ini pun akan segera berlalu, tetapi ada ketakutan dalam diriku bila aku melupakanmu. Aku takut tak akan pernah lagi menemukan dirimu dalam diri mereka-mereka yang lain.

Wahai engkau yang telah melumpuhkan hatiku, ijinkan aku menutup surat ini dan biarkan waktu berbicara tentang takdir antara kita. mungkin nanti saat dimana mungkin kau telah menimang cucu-mu dan aku juga demikian, mungkin kita akan saling tersenyum bersama mengingat kisah kita yang tragis ini. Atau mungkin saat kita ditakdirkan untuk merajut jalan menuju keindahan sebahagian dari iman, kita akan tersenyum bersama betapa akhirnya kita berbuka setelah menahan perih rindu yang begitu mengguncang.

Wahai engkau yang telah melumpuhkan hatiku, mintalah kepada tuhan-mu, tuhan-ku, dan tuhan semua manusia akhir yang terbaik terhadap kisah kita. memintalah kepada-nya agar iman yang tipis ini mampu bertahan, memintalah kepada-nya agar tetap menetapkan malu ini pada tempatnya.

Wahai engkau yang sekarang kucintai, semoga hal yang terjadi ini bukanlah sebuah dosa.

Wassalam

Nb: Sebenarnya surat ini ingin kukirimkan kepadamu wahai engkau yang mampu melumpuhkan hatiku. Surat ini ingin kuselipkan dalam satu kehidupanmu, namun aku hanya lelaki yang tak memiliki keberanian dalam mengungkapkan semua percikan-percikan rasa yang terjadi dalam hatiku.
»Baca Selengkapnya...
  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS