Diberdayakan oleh Blogger.
RSS
Post Icon

Yang Paling Mulia


::Bismillaahirrahmaanirrahim::
Allahummashalli'ala Muhammad wa 'ala alihi Muhammad

Suatu ketika Rasulullah shalallahu 'alaihi wa sallam tengah berkumpul bersama para Shahabat radhiallahu 'anhum. Di sana hadir Abu Bakkar Ash Shiddiq radhiallahu 'anhu, Utsman bin Affan radhiallahu 'anhu, Umar bin Khathab radhiallahu 'anhu, 'Ali bin Abi Thalib radhiallahu 'anhu, dan para Shahabat dekat lainnya.

Kepada mereka Rasulullah shalallahu 'alaihi wa sallam mengutarakan sebuah pertanyaan, "Tahukah kalian siapa makhluq ALLAH yang paling mulia?"
Serentak para Shahabat menjawab, "Para Malaikat, Ya Rasulullah.."

Rasul pun tersenyum lalu berkata, "Para Malaikat? Mereka makhluq ALLAH yang tidak memiliki hawa nafsu. Mereka diciptakan hanya untuk ta'at kepada ALLAH. Tak sekali pun mereka ma'siat pada ALLAH. Sudah barang tentu mereka termasuk makhluq yang mulia. Tetapi tahukah kalian siapa makhluq yang paling mulia?"

Para Shahabat mencoba menjawab kembali, "Para Nabi, Ya Rasulullah.."
"Para Nabi? Mereka manusia-manusia pilihan ALLAH. Hidup mereka dibimbing oleh wahyu ALLAH, Dan mereka mengajak ummat untuk ta'at kepada ALLAH. Tentulah mereka pun termasuk makhluq yang mulia. Tetapi tahukah kalian siapa yang paling mulia?" ungkap Rasul mengulang pertanyaannya.

Para Shahabat terdiam, masing-masing mereka menundukkan kepalanya. Begitu pun Rasulullah shalallahu 'alaihi wa sallam yang menundukkan wajahnya. Tiba-tiba Rasulullah mengisakkan tangisnya menitikkan air mata tepat di pangkuannya. Melihat Rasul menangis para Shahabat pun turut menangis dan bertanya, "Ya Rasulullah, mengapa engkau menangis? Siapa sebenarnya makhluq yang paling mulia itu?"

Perlahan Rasul mengangkat wajah bercahayanya, nampak lintasan air mata memenuhi pipinya, hingga membasahi janggutnya. Kemudian Rasulullah berkata, "Tahukah kalian siapa yang paling mulia? Mereka itu adalah saudaraku, sungguh aku merindukan saudaraku."

"Ya Rasulullah, bukankah kami ini saudaramu?" ungkap para Shahabat. "Bukan.." jawab Rasul, "Kalian adalah Shahabatku. Kalian hidup bersamaku. Kalian beriman dan ta'at padaku. Kalian berjuang bersama-sama denganku. Tentulah kalian pun termasuk makhluq yang mulia." lanjut Rasul.

Tangis para Shahabat pun semakin menjadi. Mereka tak mampu lagi menahan isak tangisnya masing-masing. Mereka pun bertanya kembali, "Lalu siapa saudaramu itu Ya Rasulullah?"

"Saudaraku itu adalah ummatku di akhir zaman. Mereka hidup jauh setelah kehidupan kita. Mereka belum pernah bertemu denganku, tetapi mereka beriman kepadaku. Mereka belum pernah melihatku, tetapi mereka ta'at kepadaku. Sungguh aku merindukan saudaraku. Kelak aku akan menyambut mereka satu persatu di depan pintu surga. Dan memberi mereka minum dengan tanganku sendiri."

Wallahu a'lam bi shawwab.

Kecintaan seiring dengan ketaatan..
perasaan cinta pada ALLAH dan Rosul adalah wajib
kecintaan pada
ALLAH dan Rosul menjdikan kita sosok yang berani berkorban.

Semoga apa yang hamba tulis mampu hamba terapkan dengan Optimal...aamiin...

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

0 komentar:

Posting Komentar